Ketahui Kebutuhan Gizi Bayi

Di usia 0 sampai 6 bulan, sumber gizi bayi ialah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yg sangat Komplit sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan masakan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yg sangat pesat. Kalori merupakan gizi untuk bayi yg sangat vital di masa ini.

Untuk mengetahui pertumbuhan putri ibu, sanggup diukur dari berat dan panjang badannya serta apakah masakan dan nutrisi yg ibu berikan selama ini cukup atau tidak ialah dengan mengecek dan memantau pertumbuhannya yaitu berat  badan, tinggi badannya. Ibu sanggup mengeceknya melalui KMS (Kartu Menuju Sehat)

Berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata usia 7-12 bulan memiliki berat tubuh normal 8.5 kg dan tinggi atau panjang tubuh 71 cm. 

Nutrisi/gizi yg dibutuhkan bayi

•    Karbohidrat: nasi/roti/mie/kentang untuk zat tenaga dan memberi rasa kenyang

•    Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi); lauk nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele, susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh

•    Vitamin dan mineral: buah-buahan matang dan sayuran berwarna terperinci sebagai zat pengatur dan pelindung serta sumber serat

Jumlah porsi yg dianjurkan dalam sehari:

•    Nasi lunak atau nasi tim: 12-sdm 

•    Lauk Hewani : 2 porsi ukuran daging atau ayam, ikan kurang lebih sebesar kotak korek api sanggup dicincang halus, masak matang

•    Lauk Nabati: 1 porsi (tempe dan tahu sebesar kotak korek api)

•    Sayur : 1 porsi  atau 1 mangkuk sedang –potong kecil-kecil

•    Buah : 2 porsi atau 1 jeruk sedang dan setengah mangkok papaya potong; 100 kkal

•    Susu : 3 gelas: @ 200 ml= 400-600 ml

Contoh sajian anak

Bangun tidur 06.00: susu 1 gelas 200 ml

Pagi    jam 07.00    : nasi tim ayam +wortel : ¾ mangkok anak

Pagi    jam 09.00    : papaya potong ; ½ mangkok

Snack jam 10.00    : susu 1 gelas  200 ml

Siang  jam 12.00    :nasi tim + sup sayuran+ telur puyuh ; 1 mangkok anak

Snack jam 15.00    ; susu 1 gelas 200 ml

Snack jam 17.00   : biscuit anak 2 keping dan juice jeruk ½ gelas

Sore jam 18.00 : nasi tim+ sayuran dan tahu goreng; ¾ mangkok anak

Malam jam 20.00   : susu 1 gelas 200 ml

Tipsnya 

•   Pilihan masakan untuk anak balita diadaptasi dengan gigi geligi yg gres tumbuh dan belum Komplit serta pencernaannya yg belum optimal. (masak sayur yg matang dengan bagian kecil, daging atau ayam cincang yg empuk tidak alot, pilih buah yg matang dan manis)

•    Ajak anak makan bersama keluarga, beri kesempatan untuk menentukan makanannya dan makan sendiri. 

•    Porsi makan kira-kira sepertiga masakan orang dewasa.

•    Makan bersama dalam suasana nyaman dan menyenangkan. Hormati anak jikalau beliau tidak ingin makan. 

Catatan:

• Dianjurkan untuk menciptakan catatan apa saja yg dimakan ananda dan jumlah porsinya setiap hari kemudian dibandingkan dengan ajuran makan sehari untuk memastikan kebutuhan nutrisinya telah terpenuhi. Dengan memastikan ananda makan dengan porsi yg cukup setiap hari diperlukan berat badannya naik, tumbuh sehat dan sanggup mengejar ketinggalan perkembangan motorik kasarnya.

• Bila kebutuhannya nutrisi dan porsi dari masakan sudah terpenuhi termasuk susunya (susu kaya bakal kalsium-3 gelas susu sudah memenuhi kebutuhan kalsiumnya) maka pemanis kalsium tidak perlu diberikan. 

• Bila ananda tidak mau makan Komplit dan porsinya kurang terus dalam waktu 1 ahad sebaiknya hubungi dokter atau andal gizi terdekat .

Sumber:

*http://health.kompas.com/read/2012/06/18/06025955/Kebutuhan.Gizi.untuk.Anak.Usia.11.Bulan.
*http://tokobalita.com/makanan-bayi/standar-kebutuhan-gizi-bayi/